Warmest regards

January 27, 2022

Now The Rug is Lifted

Aku butuh advice sejujurnya..... (or nah?)

Aku butuh listener sejujurnya mungkin ya, lalu lihat nanti apakah aku butuh advice.

Ini dimulai dari how chill I am knowing the fact that aku masuk usia yang semakin matang (hahaha). Nope, lebih tepatnya aku agak 'panik' knowing that I've always been too 'chill' in managing myself. Lalu di sisi lain banyak orang yang sayang aku, yang lebih concern terhadap how my life will be going. Don't get me wrong, ini bukan sindiran at all dan aku bener-bener tersanjung karena banyak yang peduli sama aku.

Tahun ini aku masuk 27 tahun loh. Hal terdekat yang sangat mungkin dipertimbangkan adalah menikah & S2. 2 hal yang sejujurnya ngga pernah aku pikirkan sepenuhnya. Lalu sejak minggu lalu pas cuti & pulang ke Jogja, aku kayak di'paksa' nengok hal-hal yang selama ini I just swept it under the rug. Hal-hal yang selama ini cuma teronggok di bawah karpet, berdebu, dan ngga mungkin aja menyublim terbawa angin. It was there all the time.

My boyfriend (and his family apparently) is deadly serious about marriage--which I'm grateful of. Dari situ, aku dihadapkan dengan banyak kemungkinan lain yang perlu aku pikirkan juga, dan ngga kalah penting dari marriage. Ya sekolah lagi lah, sertifikasi lah, bikin kran pemasukan baru, et cetera. Jujur aku merasa telat--bukan telat nikah ya. Aku telat 'mikirin' banyak hal ini, yang harusnya bisa aku mulai cicil pikirkan sejak lama. Bukan di usia 27 tahun. Tapi yah, it is what it is. The rug is lifted jadi aku harus mulai clean it up, right?

Aku ngga berharap dibilang, "It's totally okay, Ca, kamu masih muda, take your time". Well, itu ngga mengubah apa-apa selain aku jadi merasa sedikit lebih benar aja. Aku lebih butuh encouragement on where & HOW to start. Tau ngga sih, saking aku tuh bukan overthinker, terlalu santai, ngga panikan, aku tuh kalau ke Gramed cari bukunya tentang "how to be ambitious" rather than "how to slow down".

Dipikir-pikir, selain di blog, rasanya aku jarang banget berbicara tentang diriku sendiri. Entah di socmed lain, atau di dunia nyata--kantor maupun pertemanan. Cuma di sini aku sering curhat yang beneran curhat tentang hal-hal berat gitu loh, bukan sekadar "ah kesyal syekaliii tadi ada orang ngaret"... ANYWAYS~

Lalu waktu ketemu tempo hari, Bapaknya kak Budi nanya soal bapakku, lalu intinya bilang bahwa bagaimanapun jangan putus silaturahim.

D a n g .

Soal ini nih.... kekmana ya.... Kayak sebetulnya beliau (re: bapak saya) itu, technically speaking, one call away. Aku punya kontaknya kok di HP. Ada WhatsAppnya juga dan aktif. Aku tahu juga beliau aktif, sering muncul di grup trah keluarga beliau yang aku mute forever. Tapi... I don't feel like doin' anything about it.

"Yah gimanapun beliau papa kamu Acaaa"

Yah gimanapun aku juga anak beliau.

Ah tauk lah wkwkw nambahin pikiran jadinyahhh. Sekian curhatku di blog dengan domain berbayar ini. Wkwkw sangat berkualitas.

No comments:

Post a Comment