Warmest regards

August 20, 2020

Touring Bukittinggi: Satu Spirit, Lintas Angkatan

Heyho! Aku mau cerita perjalanan touring kecil-kecilanku sama beberapa kawan dan senior di tanggal 8-9 Agustus lalu. Touring yang sempat tertunda ini akhirnya terealisasi dengan jumlah peserta 7 orang dengan 5 motor aja. Hahaha. Ada Pak Rei, Bang Joko, Bang Fathan, Kak Dhina, Mas Jihad, Ihsan, dan aku. Lumayan lah ya~

Berangkat

Rombongan selain aku dan Ihsan kumpul di titik kumpul lalu melaju dari Pekanbaru sekitar pukul 11:00 WIB hari Sabtu. Panas banget itu bos. Aku dan Ihsan menyusul sekitar pukul 13:00 WIB karena aku ada agenda 2 kondangan teman yang ngga mungkin aku lewatkan. Kami pun cuss nyusul rombongan yang sudah sampai Bangkinang, dengan muka Ihsan yang asem karena nungguin dari pagi. Wkwk maap yaaah...

Dengan bermodal live location sharing di Telegram sama bg Fathan dan kak Dhina, kami berdua melaju kencang untuk nyusul ketertinggalan. Sempat kami berhenti di beberapa titik karena pantat ini perlu diapakan apanya biar ngga apa kali. Long story short, akhirnya kami berhasil menyusul rombongan di Kelok 17--sekitar 3,5 jam perjalanan dari Pekanbaru. Di Kelok 17, kami (bertujuh) ngumpul di sebuah kedai kopi sederhana yang pemandangannya ciamik banget: hamparan lembah dan bukit yang berlapis-lapis, dengan background langit sore syahdu. Di situ kami ngopi sejenak dan ketawa-ketawa merilekskan otot. Sekitar setengah jam di sana, kami pun lanjutkan perjalanan.

kelok 17

Sampai di simpang pintu masuk Lembah Harau, bang Fathan sebagai road captain ngajak belok ke Lembah Harau. Harau emang indah dari sananya, sih ya. Enak banget berkendara di sana, dengan pemandangan perpaduan sawah, bukit, dan matahari yang hampir menyentuh horizon. Di sana, kami berhenti sejenak untuk ambil foto lalu muter-muter lagi. Kami pun singgah sebentar di spot foto di atas bukit lalu makan es krim. Nyantai banget lah perjalanan kami sore itu, karena memang ngga ada yang dikejar kali. Padahal dari Harau ke Bukittinggi masih sekitar 2-3 jam xixixi. Setelah makan es krim dan foto-foto, kami lanjut jalan untuk makan malam.



Pemberhentian selanjutnya adalah makan malam di kedai Sate Padang & Martabak Mesir yang cukup terkenal dan ramai. Agak serem sih karena ramai, tapi kami selalu sedia hand sanitizer & mask on. Rupanya Bang Joko bablas terus ngga ikut berhenti. Terpisahlah kami hahaha--tapi akhirnya ketemu lagi kok. Setelah ngisi perut, kami lanjut lagi.

Sampai di Bukittinggi, kami singgah di kafe Kasikoo. Di situ kami mimican aja sambil ngobrol-ngobrol dan unite lagi sama Bang Joko yang datang ke situ sama Pak Adril. Pak Adril adalah senior kami juga di kantor, yang kebetulan lagi di Bukittinggi. Ngobrol-ngobrol lah kami sampai sekitar pkl. 22:00 WIB.

Karena mata ini udah capek dan badan butuh rebahan, kami langsung cuss ke homestay punya Bu Khadijah--salah satu orang di kantor juga, Asmanku~--yang lokasinya ngga begitu jauh dari sana. Sekitar 10-15 menit kami sudah mendarat dengan indah, aman, dan selamat di homestay. Karena udah capek banget, kami cuma bersih-bersih badan, nonton TV sebentar, lalu ke kamar masing-masing deh satu persatu.

**bobok cantik**

Agenda Utama

Paginya sekitar pukul 9:00 kami jalan dari homestay ke tujuan sarapan kami yaitu Pisang Panggang Pasar Atas. Tempat ini udah jadi top of mind kami deh kalau ke Bukittinggi. Antara top of mind atau malas cari-cari yang lain aja sebenarnya, haha. Tapi emang enak sih sarapan di sana. Tingkat kematangan indomie & telornya pas (iya si geblek--aku- jauh-jauh ke Sumbar makannya indomie juga). Gak lupa kami foto-foto lagi dong di Jam Gadang.

Selesai sarapan, tanpa babibu kami lanjut ke tujuan utama yaitu Lawang Park. Di jalan, Pak Adril gabung kembali dengan kami pagi itu. Yeay so happy personil bertambah! Perjalanan dari kota Bukittinggi ke Lawang Park kurang lebih 1 jam aja sebetulnya, tapi kami hari itu akan melewati Koto Gadang dulu. Koto Gadang ini lebih ciamik lagi pemandangannya. Betul-betul kayak lukisan dimana depan ada Gunung Singgalang yang megah, kanan kiri ada sawah terbentang, dan jalan yang kami lewati lurus ke depan. Bener-bener manifestasi dari gambar pemandangan anak-anak SD. Yang ngga kalah menarik adalah sebelum masuk jalan itu, kami lewat perkampungan yang suasananya masih kind of tradisional dengan rumah-rumah Minang jadul ala-ala film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. Suka banget lihatnya euy!

Kami pun tuma'ninah (baca: berhenti sejenak) di jalan luruih Koto Gadang untuk pose-pose. Niat kami di balik semua foto adalah satu: bikin anggota grup TMCC lain pada iri, biar touring selanjutnya makin banyak personil. Hahaha. Kita lihat di touring berikutnya apakah cara ini berhasil...

Usai ambil beberapa foto, kami lanjut ke Lawang Park. Eiya! Aku sempat minta Ihsan untuk gantian bawa motornya. Jadi aku sempat bawa motor sekitar 5 menitan di jalan Koto Gadang itu, sementara Ihsan bonceng bg Fathan hahaha.

Rute menuju Lawang Park asik banget memang buat motoran. Berkelok-kelok tapi masih dalam batas wajar lah ya. Pemandangannya oke banget di beberapa titik, udaranya pun seger banget padahal pagi sudah lewat. Sekitar pkl. 11:00 kami sampai di Lawang Park. Setelah markir motor, kami pun ke hamparan rumput tempat orang foto-foto. Pemnadangannya beuhhhh masyaAllah tabarakAllah pokoknya. Danau Maninjau yang tenang banget, ketemu perbukitan cerah yang warnanya nyaru sama birunya langit. Di celah perbukitan pun kelihatan juga bentang laut Samudera Hindia. Kalau kalian ke Sumbar, plisss sempatkan ke sini.



Setelah udah puas bikin konten ngeliatin pemandangan, kami lanjut ke tujuan makan siang kami yaitu Kafe Taruko. Tempat ini juga langganan banget kalau ke Bukittinggi. Selain makanannya enak, pemandangannya juga seger banget. Ada sungai kecil dan beberapa ekor angsa yang sengaja dilepas berkeliaran di halaman belakangnya, lalu ada perbukitan yang jadi background. Sayangnya pas kami ke sana, makanannya lama banget dateng, padahal ternak kami di perut udah meronta-ronta.

Di sana, bang Wanda dan istrinya, kak Vany, nyusul kami dan gabung di sana. Mereka kebetulan lagi liburan juga di Bukittinggi. Pokoknya semua yang lagi di kota ini kami ajakin lah. Makin rame makin hepi soalnya

Pulang

Makan selesai, energi rasanya recharged lagi, kami pun mulai perjalanan kembali ke Pekanbaru. Kami jalan sekitar pukul 16:00 WIB dari Bukittinggi, lalu singgah di Kelok 9 untuk makan jagung bakar (dan aku tidur sebentar hihi ngantuk euy habis makan). Dari Kelok 9 kami lanjut dan berhenti lagi untuk apalagi kalau bukan...makan duren. Agenda request dari Pak Rei inih. Setelah puas dan hampir khilaf makan duren, kami lanjut lagi ke Pekanbaru dengan Bang Joko sebagai road captain-nya.

Alhamdulillah kami semua selamat sampai Pekanbaru tanpa kurang suatu apapun. Perjalanan kami lancar tanpa ada halangan berarti. Bersyukur bangettt. Bahkan langit pun cerah selama dua hari itu. Aku bonusin muka kami berlima sepulang dari touring ya~

*****

Aku berharap banget bisa punya agenda-agenda kayak gini lagi selanjutnya. Kalau bisa, Gen Y Ridar full team gitu kita main di pulau. Pasti seru bangetttt!!

Semoga ada kesempatan suatu hari~

No comments:

Post a Comment