Warmest regards

May 20, 2020

Tali Asih, Bentuk Kepedulian Sekaligus Refleksi Diri


Siang itu Sabtu, beberapa gen-Y Witel Ridar sudah tampak berada di kantor. Kali ini kami bukan mengerjakan pekerjaan seperti hari-hari biasa, karena agenda hari itu adalah persiapan kegiatan sosial Tali Asih yang diadakan oleh Sekar Ridar bersama Tigers Ridar. Di tengah masa pandemi Covid-19 yang sudah berjalan kurang lebih dua bulan ini, ada begitu banyak masyarakat di lapisan menengah ke bawah yang terkena dampaknya. Masalah makan dan bertahan hidup yang sehari-harinya menjadi tantangan bagi mereka, terasa semakin berat di tengah masa pandemi.



Kita perlu menyadari bahwa kita termasuk yang masih beruntung karena perusahaan tempat kita bekerja masih dapat bertahan dengan cukup baik meski digempur corona. Meskipun kegiatan operasional harus menyesuaikan dengan "gaya normal baru" saat ini, tapi kaki perusahaan ini masih memijak tanah dengan kokoh. Pada posisi ini, tentunya kepekaan sosial sangat dibutuhkan karena bagaimanapun, Telkom merupakan bagian dari masyarakat. Oleh karena itu, melalui Surat Edaran dari DPP & DPW Sekar, dicetuskanlah agenda Tali Asih Covid-19 ini. Ketua Sekar Ridar menjadi pemimpin dalam agenda ini, dan beliau memberi arahan kepada kami dalam pelaksanaan kegiatan tali asih ini. Namun, kami juga diberikan kebebasan dalam mengemukakan pendapat dan pandangan.

Kembali ke Sabtu siang 18 April 2020, agenda siang itu adalah mempersiapkan 130 paket sembako yang akan dibagikan esok hari. Target dari kegiatan kali ini adalah masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya (Simpang Tiga, Rumbai, dan Arengka) yang ditemui di jalan yang sekiranya layak menerima bantuan. Pembungkusan paket sembako pun selesai pada pukul 17:00 WIB.

Keesokan harinya, sekitar pukul 09:00 WIB anggota Tigers Ridar sudah berkumpul di kantor Witel Ridar lengkap dengan empat mobil IndiHome yang akan menjadi kendaraan kami siang itu. Setelah memindahkan paket sembako dibantu oleh beberapa orang sekuriti gedung, kami pun berkumpul untuk mendiskusikan pembagian tim dan area. Tim dan area dibagi menjadi empat. Kami pun berdoa bersama untuk kelancaran agenda hari itu.


Sekitar pukul 13:30 WIB dengan APD lengkap, kami mulai berangkat menyusuri jalan di area yang ditentukan. Sepanjang jalan rasanya banyak orang yang ingin kami beri bantuan ini, namun tentu perlu pertimbangan dalam menyerahkan bantuan karena jumlah yang terbatas. Melalui kegiatan ini, saya dapat sedikit merefleksikan diri mengenai bagaimana keadaan saya, kawan-kawan saya, serta keluarga saya di tengah pandemi ini. Mungkin saat ini memang tidak dalam kadaan terbaik, ter-ideal. Meskipun demikian, langit biru yang masih terlihat serta udara yang masih terasa di dada menjadi hal yang patut disyukuri. Ketika kita bisa #dirumahaja dan menjalankan kegiatan seperti biasa, ada orang-orang yang bahkan tidak bisa diam di rumah, karena ada hidup yang harus disambung dan harus terus berjalan.

Agenda hari itu selesai sekitar pukul 16:30 WIB dengan lancar. Keempat tim pun kembali ke kantor witel untuk memberikan laporan dan evaluasi. Menurut saya pribadi, kegiatan seperti ini seharusnya lebih sering dilaksanakan, tanpa harus menunggu adanya pandemi maupun bencana lainnya. Selain karena selalu ada masyarakat yang membutuhkan, juga karena kegiatan berbagi dapat menjadi sarana untuk merefleksikan diri.

***

Artikel ini sudah terbit di Website Telkom Inspire klik di sini

No comments:

Post a Comment