Warmest regards

September 16, 2018

Financial Planning: Terlambat Lebih Baik daripada Tidak Mulai-mulai Juga


Bermula dari Twitter, aku lihat seseorang mengutip link artikel blog seorang social media influencer bernama Andrea Gunawan atau mungkin username instagramnya lebih familiar di telingamu, @catwomanizer. Di salah satu tulisan di blognya, Kak Andrea membahas tentang Financial Habit yang rupanya sudah banyak banget diterapkan oleh para millennials yang selama ini digadang-gadang sebagai generasi yang "sulit memiliki rumah karena boro-boro beli rumah, menuruti gaya hidupnya aja ketar-ketir".



Baca artikel Kak Andrea Gunawan berjudul 'These Financial Habits Will Slap You in Your Millennial Face' di sini.

Jadi intinya, di post itu, Kak Andrea melampirkan bejibun screenshot DM Instagram dari banyak, aku ulangi, banyak millennials dengan beragam financial habitnya. Di DM itu, mereka (followers Kak Andrea) cerita apa aja yang mereka upayakan untuk bisa mengumpulkan uang, modal, sampai akhirnya mereka punya sejumlah aset maupun tabungan. Mereka nyebutin umur mereka, lama mereka kerja/usaha, apa yang mereka lakukan (nabung/invest/dll), sampai tujuan finansial jangka pendek dan panjang. Baca post itu, aku tertegun, terkagum-kagum sama mereka semua, sekaligus terpacu untuk bisa semakin istiqomah dengan financial habit yang aku lakukan juga sekarang. Sumpah aku saranin banget kalian baca post Kak Andrea dengan runut dari awal sampai akhir deh!



Financial Habit? Financial Planning?

Financial Habit itu, sesuai artinya, hal-hal rutin yang kita lakukan, yang berhubungan dengan keuangan/finansial kita. Layaknya makanan yang kita konsumsi sehari-hari, kalau financial habit yang kita lakukan itu sehat dan bergizi, tentunya finansial kita akan sehat pula.
Financial habit contohnya,

"Aku rutin nabung 500ribu perbulan di tabungan tersendiri"
"Aku selalu langsung sisihkan 10% dari gaji untuk disedekahkan"
"Begitu terima gaji, aku alihkan ke investasi minimal 30%"

Dan banyak contoh lain dengan variabel dan nominal yang berbeda.

Financial Planning itu kegiatan yang kita lakukan dalam merencanakan keuangan kita. Perencanaan itu dirancang sedemikian rupa sehingga kita tahu target kita apa, kemampuan kita seberapa, dan apa yang bisa kita upayakan selanjutnya. Perencanaan keuangan ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk dari mulai tulis uang masuk-keluar secara manual, sampai merekrut financial advisor (penasihat keuangan, anjay).
Oleh sebab itu, siapapun bisa melakukan financial planning ini. Namanya memang keren, tapi implementasinya gampang kok. Gak peduli berapa pemasukanmu, atau mungkin kamu belum bekerja dan masih mengandalkan uang bulanan dari orang tua. Kita semua bisa dan harus, melakukan financial planning.


Penting ya Financial Planning?

Penting! End of discussion.
Hehe.

Pernah ngga kamu merasa uang yang dipunya tau-tau habis dan gak tau ke mana? Atau pernah ngga kamu mikirin uang yang selama ini kamu punya, kok bisa sekarang kamu ngga pegang uang apapun?

Financial Planning membantu banget kita mengantisipasi hal-hal seperti ini. Karena yang aku rasain sih. Selesai dengan kuliah lalu masuk dunia kerja, ada rasa 'kaget' karena jadi punya uang sendiri. Aku nerima uang atas kerja yang aku lakukan sendiri. Aku jadi mampu beli barang-barang yang sebelumnya gak terbeli. 'Kaget' ini bisa banget bikin aku 'nyah-nyoh' kalau lihat barang oke dikit. Mikirnya, "Ah, masih ada uang kok buat sampai gajian selanjutnya. Beli~"

Dan aku pun sadar aku itu 'kagetan' hahahaha makanya I am doing financial planning.


How to Start This 'Financial Planning' Thingy Easily?

Aku dulu mulai dengan tool sederhana bernama Microsoft Excel. Pasti di laptopmu ada lah.
Nah, berbekal function SUM doang, kita bisa buat satu perencanaan keuangan.

1. Tentukan Variabel Tetap & Variabel Bebas-mu dulu

Variabel Tetap itu biaya-biaya yang pasti harus kamu keluarkan di bulan itu. Jumlahnya pun cenderung ngga berubah tiap bulannya. Misalnya biaya tempat tinggal, transport sehari-hari, kirim ke orang tua, dan sedekah. Lebih bagus lagi di sini kita jadikan Tabungan dan/atau Investasi sebagai salah satu variabel tetap juga.
Variabel bebas itu biaya-biaya yang selalu ada, tapi jumlahnya tidak tetap dan memungkinkan untuk berubah. Contohnya biaya makan, pulsa, laundry, pacaran (iya, biaya pacaran pun baiknya ada jatahnya gengs), uang jajan, dan uang 'jaga-jaga'.

2. Tulis Kebutuhan Lainnya kalau ada

Kebutuhan lainnya ini maksudnya kebutuhan di bulan tersebut yang insidental, biasanya tidak ada di bulan-bulan lain, tapi harus dipenuhi. Misalnya, bulan itu kamu mau ikut tes TOEFL, bikin paspor, atau perpanjang STNK. Hal-hal semacam ini sebaiknya kita sadari jauh hari ya.

3. Tulis budget perbulanmu

Nah, tentunya kita harus tau berapa uang yang bisa kita alokasikan di kantung-kantung biaya di atas. Kalau aku sih, yang aku tulis sebagai budget perbulan ini gaji aja. Misal ada bonus dari kantor, atau pemasukan lain di luar itu, akan aku masukkan ke uang jaga-jaga, atau uang jajan tambahan hehe.

4. Tulis nominal untuk tiap variabel di nomor 1

Setelah menulis budget bulanan, mulailah isi nominal bagian variabel tetap, kebutuhan lainnya, baru variabel bebas.

Ini contoh sedehana banget dari financial planning yang aku lakukan:


Tentu variabel-variabelnya menyesuaikan kebutuhan setiap orang ya.
Kalau sudah mantap dengan alokasi-alokasi ini, tahap selanjutnya bisa dengan mencatat transaksi yang kita lakukan sehari-hari. Tujuannya yah biar kita bisa ngetrack transaksi kita. Kalau ada yang melenceng dari rencana awal, kita tau ada di mana yang salah dan diharapkan ngga terulang lagi di bulan berikutnya. Untuk yang ini memang perlu usaha ekstra sih. Aku sendiri belum bisa konsisten melakukan ini. Tapi kalau kamu bisa, it will be a very good thing.


'I've Made One. Is That All?'

Good! Nah sekarang, tinggal satu hal lagi yang paling penting dari seluruh rangkaian proses financial planning. Tidak lain, tidak bukan, yaitu DISIPLIN.

Yosh! Tentunya kita harus terus berusaha disiplin dengan aturan yang kita buat sendiri ini. Disiplin di sini artinya bisa paham dengan apa tujuan awal dari perencanaan yang dilakukan, serta bisa menahan hawa nafsu godaan Shopee ya ciwi-ciwi. Buat yang cowo-cowo biasanya godaannya apa ya? Oh Shopee juga ya? Yaudah :))

TAPI
Harus tau keadaan juga loh ya. Jangan sampai karena kita mati-matian membela uang tabungan kita, ada keluarga yang kesusahan lalu kita tutup mata karena uang emergency sudah lenyap. Padahal kita bisa bantu dan tidak ada jalan lain lagi. Ingat, susun prioritas dan perencanaan itu selain pakai logika, pakai hati juga yaa.

---

Afterall,
I just want to say that, it may be a little late to start your financial planning. But it's never too late to start a good thing, good habit, right?
Start it, do it slowly but surely too.

Whenever you feel like lost or dilemma, remember what did you start it for. A stable financial? Passive income? Early retire? Make your mom happy? Anything can be a cause. But nothing should be stopping you from doing good thing.

Millenial bisa? Ya bisa banget lah! :)


Picture source

No comments:

Post a Comment