Warmest regards

August 6, 2018

Kebodohan yang Menyadarkan

Beberapa waktu lalu aku sempat dirundung kecewa. Salahku sendiri, sih, yang memasang ekspektasi terlalu tinggi. Ceritanya, aku kira aku akan dapat tambahan penghasilan yang lumayan, ternyata yang aku dapat tidak seberapa. Padahal aku merasa pantas dapat lebih.

Lalu aku sadar.
Kecewa?
Memangnya shalat dhuha-nya sudah sekonsisten apa, sampai berani kecewa dengan penghasilan yang didapat? Konsisten? Boro-boro. Sebulan sekali saja sudah alhamdulillah.
Malu sama matahari pagi yang hampir tidak pernah kamu sapa dengan dhuha, Cha.

Penghasilan tambahan tidak seberapa?
Memangnya berapa sih yang 'seberapa'? Bisa jamin jika hasilnya sesuai ekspektasi, lalu kamu bakal bahagia?
Yang 'tidak seberapa' itu bisa sangat berarti untuk banyak orang lain, Cha.

Pantas dapat lebih?
Memangnya kamu tidak memikirkan berapa banyak ekspektasi orang terhadapmu yang tidak terkabul juga?
Ini berarti kamu punya target lebih untuk dicapai lagi, Cha.



Hampir. Hampir aku tersesat di kekecewaan, kebodohan, yang sebetulnya aku ciptakan sendiri.

No comments:

Post a Comment