After some reflection, I realize that the one thing I've done, most of the time, that can keep me sane in this harsh life called 'Jakarta', is that I don't take this life as a competition.
Yep. Begitulah kira-kira 1 kalimat yang bisa merangkum + 5 tahunku di kota orang ini. Kota yang katanya keras, tapi sebetulnya ngangenin juga di sisi lain. Bohong kalau aku bilang Jakarta adalah Hobbiton, di mana para Hobbit hidup bahagia berdampingan. Jakarta lebih mirip seperti Glade, area di film Maze Runner, beserta labirin yang mengelilinginya. Dan dengan tidak menganggap hidup yang aku jalanin ini sebagai sebuah kompetisi, Jakarta tetap menjadi Glade, bukan Capitol di film Hunger Games.
I am so proud of myself for what I've achieved until today.
But yet I'm not satisfied.
But the most important thing is, I don't compare my achievement with others'--well...I'm not lying sometimes I just scroll down my linkedin to see how my friends going hehehe. Tapi justru kegiatan 'scrolling linkedin' itu jadi waktu di mana aku semakin tahu bahwa tiap orang punya jalan masing-masing.
Santai saja lah jalanin hidup ini. Kalau terus-terusan minder dengan pencapaian orang lain lalu menganggap diri kita payah dan kalah, apa akan terjadi hal baik buat kita? Selama kita punya tujuan, mau berusaha, dan tidak merugikan orang lain, then we're on the right track.
Kalau hidup ini dianggap sebagai kompetisi, maka apa harus ada pihak yang kalah? Kalah dari apa, sih? Lalu, di mana garis finishnya? Hehe.
No comments:
Post a Comment