Pict source: Google |
Kedengarannya ini masalah simpel, ya?
Tapi tidak untukku yang tidak tumbuh dengan budaya menabung.
Bulan Februari ini berarti aku memasuki bulan ke-5 sebagai seseorang yang, let's say, financially independent. Pada awalnya aku betul-betul sudah membuat perencanaan matang untuk keuangan--karena aku sadar betul kalau ngga direncanakan, pasti buyar tak tentu. Namun, entah ada saja hal yang perlu diprioritaskan, atau hanya aku yang tidak cukup kuat menjaga komitmennya.
Dan terjadilah.
Memang uang itu bukan untuk hal yang ngga penting. Uang itu untuk kebutuhan yang betul-betul harus dipenuhi saat itu juga. Aku pun menggunakannya dengan penuh kesadaran kok. Hanya saja aku jadi kalut...
Hal positifnya adalah kekalutan ini menandakan bahwa aku sadar pentingnya financial planning. TAPI, well, sadar aja ngga cukup, kan? Bagaimanapun financial planning tetap harus dilakukan. Untuk apa? Untuk masa depan lebih baik lah ;)
Kembali ke kekalutan. Jujur, aku khawatir kalau hal seperti kemarin selalu terulang dan terulang. Harus bagaimana, ya? Mungkin butuh ngobrol dengan orang yang berhasil menerapkan financial planning. Tapi, masalah lainnya adalah: semua orang punya kondisi yang berbeda...
Ya. Sesimpel setiap orang punya kebutuhan yang berbeda, tanggungan dan prioritas yang berbeda, DAN tentunya penghasilan yang berbeda.
Sumpah, sebetulnya aku ngga suka menulis hal yang tidak (atau, belum) punya penyelesaiannya. Maksudku, aku bingung bagaimana mengakhiri tulisan ini. Mungkin ku akhiri saja lah. Ini satu dari beberapa hal yang menimbulkan kekalutan akhir-akhir ini.
Any advice for me?
No comments:
Post a Comment