Warmest regards

April 3, 2017

Short Escape to Bandung

Okay. Dengan berakhirnya hari ini berarti batas akhir pengumpulan Tugas Karya Akhir-ku tinggal 9 hari. Tapi, singkirkan itu sejenak dan aku akan cerita tentang "kabur singkat" ke Bandung kemarin tanggal 31 Maret & 1 April. Mahasiswi macam apa u Cha...




Trip ke Bandung ini disponsori oleh Kakaknya Irfan yang wisuda setelah lulus dari ITB. Aku pun diajak Irfan dan keluarganya untuk ikut ngerepotin ke Bandung. Tanggal 31 Maret siang pukul 14:30, aku dan Irfan berangkat menggunakan travel X-Trans dari Jakarta Timur. Travel sempat ngaret berangkat, kena macet, jadi sampailah kami di Bandung sekitar pukul 18:30. Keluarga Irfan menginap di hotel gak jauh dari tempat kami turun travel. Berbekal Google Maps dan estimasi waktu 20 menit, kami memutuskan untuk jalan kaki ke hotel. Sepanjang jalan enak banget, jalanan kebetulan bukan kawasan macet dan hawanya sejuk. Enak deh!

Sampailah kami di hotel yang dituju. Ternyata kakaknya Irfan lagi ke luar untuk cari baju wisuda. Di sana, keluarga Irfan nyewa 2 kamar gabung (?), satu kamar untuk cowok-cowok (Papa Irfan, Kakaknya, dan Irfan), satu lagi untuk cewek-cewek (Mama Irfan, Adeknya, Aku). Sekitar pukul 22:00, ternyata ada agenda makan sate kambing. Mamanya cerita, "sate kambingnya enak, kayak steak, begitu digigit tu.... beda deh pokoknya" wkwk. Pergilah kami ke Sate & Gulai Kambing Harris di Jalan Asia Afrika. Kiosnya gak begitu besar, tapi buka 24 jam dan selalu ramai. Begitu satenya datang dan aku cobain. Ternyata... BENER. Enak, empuk, pertama kali ada sate kambing seempuk itu. Matengnya pas, ngga gosong berlebih kayak sate kambing kebanyakan.

Setelah semua kenyang (literally, sekenyang itu), Papa Irfan ngajak ke Lembang. Pergilah kami ke sana. Lembang itu kawasan dataran (lebih) tinggi di Bandung. Kalau di Jogja mungkin semacam Kaliurang. Banyak penjual jagung bakar, ketan bakar, susu murni, yah ala-ala dataran tinggi gitu. Tapi karena semua udah kekenyangan, kami hanya lewatin saja dan putar balik. Kata Papanya Irfan, "biar Acha tau Bandung" hehe makasih Om. Aku emang belum pernah ke Bandung untuk liburan. Sebelumnya ke Bandung 2x hanya untuk lomba marching band mulu --"

Sampai hotel kami tidur.

Paginya, tanggal 1 April, Irfan mengantar Mama Papa dan Kakaknya ke gedung Sabuga ITB untuk prosesi wisuda. Aku dan Alya, adeknya Irfan, berdua di hotel nunggu Irfan balik. Irfan pun balik sambil bawakan bubur ayam untuk sarapan. Setelah sarapan, kami bertiga berenang di kolam renang hotel. Uaademmmm banyunee (/dingin airnya/). Air dataran tinggi emang....

Kami cuma bertahan sekitar 1 jam berenang lalu balik ke kamar. Mandi air anget :")

Setelah beberes kamar, kami bertiga berangkat ke Sabuga untuk menyusul Mama Papa Irfan. Wisuda di manapun emang ya. Manusia kayak cendol betebaran wkwk. Setelah ketemu Mama Papa dan Kakaknya, dan muter-muter cari tempat foto studio, dan nemenin Alya beli cotton candy bentuk bebek (wkwk), kami (minus kakaknya Irfan) ke Primarasa untuk beli oleh-oleh. Mamanya Irfan pas beli oleh-oleh, "Ini buat tante _____, ini buat tante _____, buat mba ____, buat bulek ____, buat gurunya Alya..." wkwk.

Dari Primarasa, kami ke Mie Kocok Bandung untuk makan siang. Tempatnya kaki lima biasa, tapi rame euy, dan mie-nya enak. Tapi karena dasarnya aku gak suka kikil (which is its signature), jadi aku makan mie-nya aja. Cocok banget karena suasana saat itu mendung-mendung adem.

Dari sana, aku diajak ke Rumah Mode, satu factory outlet paling besar di Bandung. Wah barang-barangnya lengkap, segala macam ada. Tempatnya juga luas, parkiran luas, kamar mandi nyaman, and all. Kurangnya hanya 1, bangunan mushola kurang terlihat dan berbeda jauh dengan kondisi bangunan lainnya dalam hal perawatan.

Setelah selesai dengan bawa beberapa barang, kami cari Starbucks terdekat karena Alya udah ngebet sama Quische-nya Starbucks. Doi emang belum pernah ke Starbucks dan ngebet banget. Tenang Ya, aku juga belom pernah kok :P Di sana kami sekalian shalat magrib. Kakaknya Irfan dan pacarnya pun menyusul ke sana. Setelah mengobrol-ngobrol bentar, kami lanjutkan perjalanan.

Sekitar pukul 19:30, kami lanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta dengan supir mas-mas bewok bernama Irfan. Oiya, mampir restoran bakso--lupa namanya--untuk beli dibungkus. Lanjut jalan lagi, belum lama mobil jalan, aku udah ketiduran sampai akhirnya bangun di rest area KM 97. Kami makan malam di satu restoran padang. Kayaknya si bewok kelaparan karena nasinya habis 2,75 porsi...

Lanjut jalan, aku gantiin Papa Irfan jadi navigator. Dan si pea bernama Sarah Mustika ini punya penyakit kalo naik mobil di samping supir itu langsung ngantuk parah wkwk. Sedangkan sang sopir kalau habis makan juga langsung zzZZz. Tapi kami punya persediaan 2 botol air putih biar ga tidur, plus radio yang selalu on. Alhamdulillah, di jalan sempat macet jadi semakin berat lawan kantuk. Tapi alhamdulilaa kami menang lawan kantuknya dan selamat sampai kembali di rumah.

Sampai di rumah, kami langsung beberes dan sleeppppp. Selesai deh short escapeku di Bandung for the 1st time. Menyenangkan bangetttt!!!

Makasih Mama Papa Irfan dan semuanya untuk kebaikannya, udah mau ngajak, dan oleh2nya juga.




Tidak ingin dilupa, makanya ditulis.

No comments:

Post a Comment