Aku menemukan keluarga baru.
-----------------------------
Siang itu seusai kelas, aku menemui Tania dan menemaninya mencari seseorang. Rupanya orang yang ia cari adalah Ahmad. Lagi-lagi Tania membutuhkan tanda tangan Ahmad untuk entah-surat-surat-apa-itu. Kali itu sudah kali ketiga aku menemani Tania mencari Ahmad untuk urusan yang sama.
Ketika bertemu Ahmad, tiba-tiba dia mengajakku untuk 'bergabung' di acaranya,
"Sekalian gabung aja, jadi administrasi kayak Tania,"
Hahaha, kujawab saja dengan tertawa kecil karena hanya kuanggap candaan.
Rupanya ajakan siang itu betul-betul betulan. Itulah mulanya kudapat keluarga baru ini.....
Indonesia Student Leadership Camp III (
@ISLC_UI ). Adalah acara yang berada di bawah ILead-UI yang panitianya terdiri dari mahasiswa/i se-UI. Ini kali pertamaku mengikuti kepanitiaan tingkat UI. Hmm, awalnya aku cukup ragu sih, karena mungkin saja aku tidak cocok dengan anak jurusan lain, bahkan fakultas lain, bahkan rumpun ilmu lain. Tapi pada akhirnya kuterima ajakan ini dan jadilah aku salah satu panitia ISLC III. Dan saat itu entah kebetulan atau apa, Tania jatuh sakit dan harus
bed rest selama satu minggu. Seluruh tugas-tugasnya pun sementara dilimpahkan ke aku.
Satu hal yang makin memantapkanku bergabung di ISLC III adalah ternyata Lita, salah satu teman dekatku, juga salah satu panitia di sana. Makin mantaplah aku.
Tidak lama pleno diadakan. Yap, pleno pertamaku bersama kepanitiaan ini. Sambutan panitia dari fakultas lain cukup hangat dan aku mulai berkenalan dengan mereka satu persatu. Pleno kedua, ketiga, dan aku mulai menyenangi kepanitiaan ini. Haha.
Sampai tibalah hari pelaksanaan acara. Acara ISLC III ini diselenggarakan selama satu minggu. Selama satu minggu itu pula panitia menyewa beberapa kamar di Wisma Makara UI untuk dijadikan kantor(markas). Selama satu minggu aku dan banyak panitia lain menginap di Wisma Makara UI. Bisa dibilang, para panitia ini
bonding-by-doing. Karena hingga H-1 acara, panitia tidak sering bertemu dan belum terlalu akrab.
Seiring berjalannya acara dari hari pertama, kedua, ketiga, aku merasa semakin terikat dengan kekeluargaan yang ditawarkan seluruh panitia. Kami mulai tahu kekurangan, keokean, kesuperan, kecerdasan, kemageran masing-masing. Tidur dengan laptop menyala, berkumpul 15 orang di satu kamar, saling antar-jemput(ehem) satu sama lain, saling bully satu sama lain, jadi hal yang biasa selama satu minggu itu.
Duh aku jadi sedih.
Dan sekarang ISLC III sudah selesai. Para panitia sudah kembali ke aktivitas masing-masing. Kami jarang bertemu. Apalagi yang berada di fakultas yang berbeda...... Eits, tapi grup
whatsapp kami (hingga hari ini) tidak sepi-sepi juga. Bahagia. Membuka grup
whatsapp panitia ISLC selalu mengundang tawa. Apalagi jika Adam sudah muncul dengan pak bikunnya, Kevin dengan modus-modus jitunya, dan Faqih dengan Me**ynya #ups.
Setelah kuanalisis(apaan), ada beberapa faktor yang membuat kepanitiaan ini 'mengena' di hati:
1. Ada teman-teman terdekatku di sini: Tania dan Lita.
2. No Danusan. Yeah! ISLC III bekerja sama dengan Bank Jawa Barat yang sekaligus menjadi sponsor utama ISLC III sehingga kami sebagai panitia amat sangat terbantu dan tidak perlu bersusah payah danus-ing. Terima kasih BJB, muah ^,^
3. Panitia yang bercampur dari beberapa fakultas. Hal ini membuat, entahlah, setiap orang jadi harus sok kenal dan sok asik
in a positive way. Hehe.
4. Hari-H satu minggu penuh dan panitia berkumpul di satu markas yang sama.
Can you imagine? The first people and the last one are them.
Hmm.....
Terima kasih untuk Tania, Ahmad, Mujab yang pertama kali merekrut aku di ISLC III.
Terima kasih Lita udah jadi koordinator yang sangat bertanggung jawab dan super dan
nobody compares dan dahsyat dan segalanya.
Terima kasih semua panitia atas keceriaan, kebegoan, profesionalitas, dan canda-tawa, dan suka-duka, dan segalanya. Selamat kembali kuliah.
Terima kasih seluruh peserta ISLC III yang membuatku optimis Indonesia akan dipimpin orang-orang hebat seperti kalian di masa depan. InsyaAllah, aamiin.
Terima kasih seluruh pihak yang sudah membantu terselenggaranya ISLC III.
Terakhir, terima kasih kamu.
(hueeek Kamu siapa coooong cong -_-)
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Ayo saling tebarkan keharuman kita, hari ini, esok, seterusnya, Kawan. :)
By the way, foto menyusul ;)