Disini, bukan hati saya yang luka, tentunya.
Pernah denger lagu lama yang judulnya 'Hati yang Luka', yang dinyanyikan oleh Betharia Sonata?
Yang ini loh, 'pulangkan saja, aku pada ibuku atau ayahku...' tau kan tau kan?
Nah disini aku mau membahas lagu itu. Kurang penting? Wets belom tentu....
Waktu aku+keluarga ke Magelang (post sebelum sebelumnya) di mobil kan iseng nyetel radio, waktu pindah2 channelnya, pas ada lagu ini. Lagu jamannya mamah saya banget, otomatis gerakan tangan mamah berenti di channel radio ini-_- Dan korban kekerasan fisik yang menyerang telinga ini (?) tentu saja aku+adek2.
Aku lupa itu radio apa. Mari saya copy-kan liriknya:
Betharia Sonata - Hati yang Luka
Berulang kali aku mencoba
s’lalu untuk mengalah
demi keutuhan kita berdua
walau kadang sakit
Lihatlah tanda merah di pipi
bekas gambar tanganmu
sering kau lakukan
bila kau marah menutupi salahmu
Samakah aku
bagai burung disana
yang dijual orang
hingga sesukamu
kau lakukan itu
kau sakiti aku
Kalaulah memang kita berpisah
itu bukan suratan
mungkin ini lebih baik
agar kau puas membagi cinta
Pulangkan saja
aku pada ibuku atau ayahku…
Dulu, segenggam emas
kau pinang aku…
Dulu, bersumpah janji
di depan saksi wow wow…
Namun semua hilanglah sudah
ditelan dusta wow wow…
Namun semua tinggal cerita
hati yang luka…
Kalaulah memang kita berpisah
itu bukan suratan
mungkin ini lebih baik
agar kau puas membagi cinta
Pulangkan saja
aku pada ibuku atau ayahku…
Dulu, segenggam emas
kau pinang aku…
Dulu, bersumpah janji
didepan saksi wow wow…
Namun semua hilanglah sudah
ditelan dusta wow wow…
Namun semua tinggal cerita
hati yang luka…
s’lalu untuk mengalah
demi keutuhan kita berdua
walau kadang sakit
Lihatlah tanda merah di pipi
bekas gambar tanganmu
sering kau lakukan
bila kau marah menutupi salahmu
Samakah aku
bagai burung disana
yang dijual orang
hingga sesukamu
kau lakukan itu
kau sakiti aku
Kalaulah memang kita berpisah
itu bukan suratan
mungkin ini lebih baik
agar kau puas membagi cinta
Pulangkan saja
aku pada ibuku atau ayahku…
Dulu, segenggam emas
kau pinang aku…
Dulu, bersumpah janji
di depan saksi wow wow…
Namun semua hilanglah sudah
ditelan dusta wow wow…
Namun semua tinggal cerita
hati yang luka…
Kalaulah memang kita berpisah
itu bukan suratan
mungkin ini lebih baik
agar kau puas membagi cinta
Pulangkan saja
aku pada ibuku atau ayahku…
Dulu, segenggam emas
kau pinang aku…
Dulu, bersumpah janji
didepan saksi wow wow…
Namun semua hilanglah sudah
ditelan dusta wow wow…
Namun semua tinggal cerita
hati yang luka…
Disini terlihat bahwa lagu ini menggambarkan kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Di mobil, mamah langsung nasehatin aku,
M: "Cha, km kalo jadi cewe gak boleh sampe dipukul sm suami, jgn mau ditindas sm suami. Kalo sampe dipukul, km harus ngelawan! Ikut Tae Kwon Do!" *lah??*A: "Okeoke Mah, Pasti. Lagian mosok bisa sampe KDRT sih, heran" *pdhal mamahku dulu sempet ngalamin. woops*M: "Kalo dipukul suamimu jangan malah nyanyi!"A: *ngakak* "wahahahahaha XD ho'o ya, ini KDRT malah nyanyi 'lihatlah tanda merah dipipi, bekas tangan siapaaa'"
*gak peduli lirik yang tak nyanyiin salah, yang penting nyanyi lah...... nasehat berlanjut lagi*
M: "Kamu juga besok kalo udah nikah jangan sampe bergantung sama suami. Lebih baik menghidupi orang lain daripada dihidupi orang lain"A: *deg* 'wah ngena banget nih omongannya mamah' "Ya Mah"
Conclusion:
gaada wanita yang boleh lemah dengan alasan apapun. derajat pria sama wanita itu sama, cuma wanita harus menghormati pria yang menjadi suaminya.
wanita itu punya power, bahkan kalau dimaksimalkan gak akan kalah sama pria
jangan sampe kita termasuk seperti wanita di lagu itu, disia-sia tapi tdk bisa melakukan apa-apa.
:)
No comments:
Post a Comment